Pada
organ reproduksi wanita terbagi menjadi 3 bagian, Primer, sekunder dan
Eksternal. Organ primer yang terdiri dari ovarium. Ovarium organ yang paling
penting bagi wanita, Karena ovarium memiliki 2 fungsi endokrin dengan
menghasilkan progesterone dan eksokrin dengan menghasilkan ovum untuk
merangsang folikel sekitar pada saat pertumbuhan. Hal ini sesuai dengan
Suprijatna dan Natawihardja (2005) bahwa Pertumbuhan
ovarium terutama terjadi karena adanya
pertumbuhan folikel yang menjadi dewasa (yolk).
Banyak
penelitian yang bertujuan untuk menstimulasi ovarium dalam mendukung
perkembangan folikel. Hal ini sesuai dengan penelitian Setiadi, Supriatna dan
Boediono (2007) bahwa penelitian diharapkan mampu menerapkan metode terbaik
untuk stimulasi ovarium dalam mendukung perkembangan folikel dan mencari solusi
untuk memperoleh sejumlah oosit dan pemanfaatanya untuk produksi embrio in vitro.
Organ
sekunder terbagi menjadi 4, Ovidak, Uteri, Cerviks dan Vagina. Ovidak sering
disebut dengan tuba falopi yaitu
tempat terjadinya fertilisasi, organ ini terkandung dalam mesosalpynk. Oleh sebab itu pada manusia yang melakukan sterilisasi
jika ingin kembali makan organ inilah yang dibedah kembali. Hal ini sesuai
dengan Hadisaputra dkk (2012) bahwa adalah prosedur pembedahan yang bertujuan untuk
mengembalikan patensi tuba Fallopi setelah sterilisasi.
sterilisasiTerbagi
menjadi tiga, yaitu infundi bulum, ampula dan ismus. Fertilisasi pada tepatnya
terjadi di Ampula Ismush Juction
yaitu antara ampula dan ismus. Uteri organ yang tergantung di mesometerium, terbagi menjadi 2 bagian,
yaitu corpus uteri sebagai tempat pelekatan vetus dan koruna uteri sebagai
tempat perkembangan embrio. Uteri jenis-jenisnya terbagi menjadi 4, simpleks
yang terdapat pada manusia dan primata, duplex yang terdapat pada kelinci,
becornua yang terdapat pada babi, dan bipartitis yang pada Sapi. Hal yang
membedakan satu dengan yang lain adalah bentuk dan tempat koruna. Cerviks
adalah salah satu bagian sekunder organ reproduksi wanita. Organ ini tersusun
rapat seperti cincin anular yang hanya akan terbuka pada saat melahirkan (pastrus), birahi (esterus) dan terkena penyakit (adematus).
Cerviks berfungsi mencegah keluarnya vetus dan mencegah kontaminan masuk ke
dalam organ reproduksi wanita. Hal ini yang menyabkan organ ini disebut pintu
masuk sperma untuk bertemu sel telur. Vagina merupakan tempat deposisi semen
(meletekan semen) dan sebagai organ copulasi, yaitu penerima dan tempat
keluarnya vetus.
Bagian yang ketiga adalah organ
eksternal yaitu Pulva. Pulva memiliki tiga bagian, yaitu Labia Mayor,
Labiaminor yang terletak agak ke dalam dan Klitoris. Klitoris ini bewarna agak
kemerahan yang berfungsi sebagai perangsang. Organ ini inilah yang dapat
membuat betina menjadi birahi karena terdiri dari berbagai macam sel syaraf.
Proses pematangan sel telur
terjadi dalam di Ovarium yang dibantu oleh kelenjar hipofisis. Proses
pematangan berasal dari oogenium lalu mengalami pembelahan mitosis menjadi
oogenosit primer, mengalami pembelahan setelah meiosis 1 menjad ooengenosit
sekunder, lalu mengalami meiosis 2 menjadi oosit. Oosit inilah yang akan
berkembang menjadi ovum. Ovum dilindungi dengan daerah peluisida. Hal ini
sesuai dengan Susilawati (2011) bahwa Sel telur dilinungi dengan sel pelindung,
sel pelindung terluar adalah zoa peluisida. Proses pematangan sangat
dipengaruhi oleh hormon. Hormon adalah senyawa organis yang menghasilkan sel
terbentuk pada tubuh dalam jumlah kecil dalam peredaran darah pada organ
tertentu.
Hormon-hormon yang mempengaruhi
proses pematangan sel telur adalah FSH, LH, Esterogen dan Progesteron. Hormon
FSH (folikel stimulating hormon)
berfungsi untuk mestimulasi folikel yang ada di sekitar ovum, hormone ini
dihasilkan dalam cell basal hipofisis
anterior. LH (Luetenezing Hormon)
berfungsi untuk merangsang terjadinya ovulasi (proses keluarnya sel ovum dari
ovarium), hormon ini dihasilkan dalam kromopop
hipofisis anterior. Esterogen berungsi untuk merangsang perkembagan
reproduksi betina, hormon ini dihasilkan dalam sell TEKA internal. Hal ini
sesuai dengan Pelletier, Labrie dan Labrie (2000) bahwa Estrogen memainkan
peran penting dalam pertumbuhan, diferensiasi dan fungsi reproduksi wanita dan
pria.
jaringan Terakhri adalah
Progesteron, Hormon ini berfungsi untuk menebalkan dinding Rahim, dihasilkan
dalam corpus luteum.
0 komentar:
Posting Komentar