Welcome on my blog "Dahlan"

Minggu, 08 Juni 2014

3 Komunikasi dalam Hidup Manusia

Assallamuallaikum Wr. WB.
salam hangat dari saya kepada pembaca tulisan sederhana ini. 
Untuk menjalankan kehidupanya manusia sering mengenal dengan istilah komunikasi. Komunikasi adalah cara berhubungan degan orang, baik sifatnya memberikan kabar, berita atau menyampaikan ide. Sebenarnya tidak hanya manusia, hewan dalam menyampaikan keinginanya juga menggunakan komunikasi.
Tetapi metodenya berbeda yaitu dengan mengeluarkan suara untuk memanggil dan gerakan tubuh untuk memberikan maksud hewan satu ke hewan yang lain.


Kali ini saya tidak share bagaimana cara komunikasi yang baik, tetapi lebih kepada mengingatkan kepada para pembaca bahwa sebenarnya terdapat 3 kuadran komunikasi yang terdapat dalam hidup ini. Memahami secara mendalam tentang komnukasi pada 3 kuadran ini akan membantu kita sebagai manusia tidak mudah untuk menyalahkan orang lain, mudah intropeksi diri dan mengutamakan kepetingan umum dari pada kepentingan pribadi. Jika dihubungkan akan berbentuk lingkaran akan membentuk sudut 120 derajat.

1. Komunikasi dengan Allah

Terkadang kita lupa kepada sang Pencipta, bahkan kita sering tidak behubugan dengan allah SWT. Hal ini tampak dengan begitu tambah banyaknya maksiat yang dapat kita temui dalam dunia serba modern ini. Tawuran pelajar, seks bebas, narkoba yang tersebar, dan yang paling menyedihkan adalah sepinya masjid yang megah dan mewah dari para jamaahnya. Ini menjadi bukti bahwa masih banyak ditemukan manusia yang tidak pernah berkomunikasi dengan Allah

Komunikasi yang dapat terlihat adalah cepatnya kita shalat, dzikir yang cepat bahkan terkadang berdoa untuk kebaikan hari ini dengan waktu yang sangat singkat. Sebenanya masih banyak lagi amalan yang dapat kita lakukan dengan berkomunikasi dengan Allah. Pertanyaan yang besar adalah kepada siapa kita mengadu jika ada masalah? kepada siapa kita meminta rezeki? kepada siapa kita meminta kesehatan disaat sakit? Tidak sedikit manusia hanya berdoa kepada Allah dalam waktu yang lama jika dalam kondisi lemah, rapuh dan tidak berdaya. Jika dalam keadaan sehat, berkecukupan dan mapan seharunsnya juga tetap begitu karena betapa berutungnya kita dari pada saudara yang sedang terkena musibah dsb.

Banyak cara indah, bahasa hypernya adalah betapa indahnya bercinta dengan Allah SWT. Di mana saat kita berdoa kepada Allah SWT, banyak waktu untuk melakukanya yaitu saat kita shalat, membaca al quran, berdzikir, sepertiga malam terakhir. Dalam sebuah hadist juga menyampaikan bahwa terdapat 3 doa yang dikabulkan yaitu orang yang berpuasa, teraniaya dan orang yang sedang bepergian. Belum lagi doa-doanya di waktu yang mujarab seperti setelah shalat fardhu, antara adzan dan iqamah dll. Jadi, dalam berdoa dan mengadu kepada Allah jangan sungkan, karena yakinlah Allah pasti ambil andil dalam setiap kegiatan kita sehari-hari.

2. Komunikasi Dengan Diri Sendiri

Setelah memahami betapa pentingnya berkomunikasi dengan sang Pencipta selanjutnya adalah berkomunikasi dengan diri sendiri. Wujud nyata dari komunikasi dengan diri sendiri adalah bertanya kepada diri sendiri bersifat intropeksi. Misalnya jika ada suatu permasalahan atau terkena musibah, sebelum kita berdialog dengan orang lain coba pahami apakah ada yang salah dengan apa yang kita lakukan? Mungkinkah cara kita melakukan sesuatu sudah benar? Apakah kita sudah bisa menghargai orang lain? Sudahkah kita itu menjalankan cara yang sesuai dengan etika, al quran dan as sunnah? Sudahkah cara kita diterima dengan lapang dada oleh orang lain? Semua kembalikan barangkali kita mempunyai kesalahan sehingga menyebabkan kendala-kendala yang tidak kita inginkan.

Memahami secara mendalam peran dari komunikasi dari diri sendiri, setidaknya dapat mengurangi sifat suudzon kepada orang terkait permasalahan yang ada. Kita Lebih tenang karena tidak terlalu jauh memikirkan sesuatu yang negatif, apalagi sifatnya suudzon. Belajar instropeksi diri dapat meningkatkan kualitas pribadi kita.

3. Komunikasi Dengan Antar Manusia

Ini adalah bentuk komunikasi terakhir, yaitu kepada manusia lain atau makhluk lain. Setelah kita melepaskan penat kepada sang Pencipta, kita intropeksi diri dengan keyakinan yang baik, berkomnukasi dengan orang lain tidak akan mengalami kesusahan. Walaupun mungkin dipengaruhi oleh cara menyampaikan kepada pendengar juga mempengaruhi. Tetapi sebenarnya hal tersebut dapat diasah, yang terpenting adalah ridho dari-NYA.

Implikasinya adalah kita harus membagi waktu dalam berkomunikasi dengan masing-masing kuadran. Jangan berat sebelah, jika berta sebelah akan berdampak bagi proses komunikasi dalam hidup kita. Terlebih jika hanya memberatkan salah satu kuadran saja. Harapanya secara sistematis kita harus memantapkan dengan tuntunan-Nya dan  memantapkan diri dengan mencari kelemahan diri sendiri sehingga ketika menyampaikan sesuatu di hadapan pendengar sudah matang tidak bertele-tele karena menguasai konsep yang dijelaskan. So, Bagi waktunmu luangkan untuk sang Pencipta, diri kamu sendiri dan tetunya untuk orang lain.

Semoga Bermanfaat. AMIN

0 komentar:

Posting Komentar